Dampak Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) Terhadap Bisnis
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
melaksanakan Seminar “Dampak Konvergensi International Financial Reporting
Standards (IFRS) Terhadap Bisnis” pada tanggal 8 Oktober 2009 bertempat di
Hotel Borobudur Jakarta. Acara dihadiri tiga ratus akuntan seluruh Indonesia
yang berasal dari kantor akuntan publik, BUMN, perusahaan terbuka, akademisi
serta praktisi akuntansi lainnya. Bertindak sebagai keynote speaker
Ketua Bapepam & LK, Dr. Achmad Fuad Rahmany. Seiring dengan perkembangan
dan dinamika bisnis dalam skala nasional dan internasional, IAI telah
mencanangkan dilaksanakannya program konvergensi IFRS yang akan diberlakukan
secara penuh pada 1 Januari 2012.
Ketua Dewan Pengurus Nasional
IAI, Ahmadi Hadibroto menyatakan: “Langkah startegis menuju keseragaman
“bahasa” dalam Akuntansi dan pelaporan keuangan di sektor privat ini merupakan
agenda utama profesi Akuntansi secara global. Terciptanya harmonisasi standar
Akuntansi global juga menjadi salah satu tujuan dan komitmen kelompok G-20
dalam meningkatkan kerjasama perekonomian dunia”. Dengan adanya standar global
tersebut memungkinkan keterbandingan dan pertukaran informasi secara universal.
Konvergensi IFRS dapat meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan
perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Adopsi standar internasional juga
sangat penting dalam rangka stabilitas perekonomian.
Manfaat dari program konvergensi
IFRS diharapkan akan mengurangi hambatan-hambatan investasi, meningkatkan
transparansi perusahaan, mengurangi biaya yang terkait dengan penyusunan
laporan keuangan, dan mengurangi cost of capital. Sementara tujuan
akhirnya laporan keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) hanya akan memerlukan sedikit rekonsiliasi untuk menghasilkan laporan
keuangan berdasarkan IFRS. Untuk membangun secara berkelanjutan kapasitas
profesi Akuntansi menuju tercapainya full compliance terhadap standar
global, IAI melaksanakan seminar ini agar publik mampu mempersiapkan dan
mengambil keputusan dalam menghadapi dampak dari program konvergensi
IFRS.Sosialisasi secara komprehensif setiap perkembangan program konvergensi IFRS
akan mampu mengurangi “kejutan” bagi publik atas dampak dari perubahan SAK yang
akan konvergen dengan IFRS. Seminar juga membahas dampak konvergensi IFRS dalam
prespektif bisnis terutama pandangan dan langkah antisipatif BUMN untuk menjadi
lebih kompetitif. Hadir sebagai pembicara Arif Arryman, selaku ketua tim
imlementasi IFRS yang dibentuk oleh Kementerian Negara BUMN.Ketua Dewan SAK IAI
(DSAK) Rosita Uli Sinaga menyatakan bahwa Program Konvergensi DSAK selama tahun
2009 adalah sebanyak 12 Standar, dan 17 Standar di tahun 2010.
Banyaknya standar yang harus
dilaksanakan dalam program konvergensi ini menjadi tantangan yang cukup berat
bagi publik untuk sedari dini mengantisipai implementasi program konvergensi
IFRS.Rosita juga menambahkan bahwa tantangan konvergensi IFRS 2012 adalah
kesiapan praktisi akuntan manajemen, akuntan publik, akademisi, regulator serta
profesi pendukung lainnya seperti aktuaris dan penilai. Akuntan Publik
harus segera mengupdate pengetahuannya dan menyesuaikan pendekatan audit
yang berbasis IFRS. Akuntan Manajemen/Perusahaan dapat mengantisipasi
dengan segera membentuk tim sukses konvergensi IFRS yang bertugas mengupdate
pengetahuan Akuntan Manajeman, melakukan gap analysis dan menyusun road
map konvergensi. Akuntan Akademisi/Universitas diharapkan mengupdate
pengetahuan para Akademisi, merevisi kurikulum dan silabus serta melakukan
berbagai penelitian yang terkait. Regulator perlu melakukan penyesuaian
regulasi yang terkait dengan pelaporan keuangan dan perpajakan serta melakukan
upaya pembinaan dan supervisi terhadap profesi yang terkait dengan pelaporan
keuangan seperti penilai dan aktuaris.
Menurut
saya IFRS sagat bermanfaat sekali bagi para akuntan dalma menjalankan tugasnya.
San saya sebagai ,ahasiswa juga berharap
di dalam pembelajaran di dalam perkulihan, ada pelajaran yang membahas pelajaran dengan materi
IFRS secara lebih rinci lagi, untuk bekal mahasiswa dalam dunia kerja yang
semakin kompetitif
Sumber :
http://www.iaiglobal.or.id/berita/detail.php?id=92
0 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)